Jumat, 19 Agustus 2011

Konflik, Desain, Budaya Organisasi, Pengembangan Organisasi & Perubahan Organisasi


Konflik

Definisi Konflik

Menurut Nardjana (1994)

Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Menurut Killman dan Thomas (1978),

Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan antar sasaran /nilai/tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain di organisasi sehingga menurunkan efesiensi dan produktivitas kerja

Pengertian Konflik

konflik adalah  : Proses yang bermula ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif dan akan mempengaruhi  sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan salah satu pihak

Perbedaan Konflik :
  • Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, dengan kenyataan yang terjadi 
  • Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi,  yang timbul karena berbagai kondisi dan situasi yang ada misalnya keterbatasan sumber daya, perbedaan status/posisi/jabatan,tujuan, nilai/budaya serta  persepsi.
Penyebab Konflik :

Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.

Misalnya adanya hambatan dalam berkomunikasi baik secara individual, organisasional dan secara umum  seperti gangguan sematik, kesalahpahaman dalam pertukaran informasi dan gangguan dalam saluran komunikasi serta ketidakkonsistenan sikap para manajer


Jenis-Jenis Konflik :

Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
  • Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). ? yaitu konflik  ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.
  • Konflik antar-individu (conflict among individuals). ? yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Manajemen Konflik

Pengertian
penggunaan teknik–teknik resolusi dan stimulasi untuk memperoleh solusi penyelesaian konflik yang diinginkan.

Menyiasati konflik :

Menghindar
Artinya Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan diri. Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodasi

Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain.

Negosiasi
Pengertian : yaitu suatu proses dimana di dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.

Istilah dalam negoisasi

  • Mediator : Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –saran alternatif.
  • Arbitrator : yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai wewenang mendiktekan kesepakatan.
  • Konsiliator : yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
  • Konsultan : yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif melalui komunikasi dan analisis. 
  •  
    DESAIN, BUDAYA ORGANISASI & PENGEMBANGAN ORGANISASI 
Pengertian Organsasi ?
Sekelompok individu yang bekerja sama dan terikat secara formal didirikan untuk jangka waktu lama untuk mencapai suatu tujuan

Pengertian Struktur Organisasi ?
Kerangka kerja formal organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan dibagi dan dikelompokan serta dikordinasikan sehingga para karyawan bisa bekerja secara efektif dan efesien



Bentuk Struktur Organisasi
Organisasi lini (garis )
Organisasi fungsional
Organisasi matrik
Organisasi Divisional

Konsep Desain Organisasi
Salah satu cara membentuk struktur organisasi yang tepat adalah dengan membuat disain organisasi (organization design). Disain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktifitas pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu organisasi.

Dalam perspektif Max Weber, terdapat 7 prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam membangun organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Ketujuh prinsip tersebut adalah :

  1. Pembagian Kerja.
  2. Hirarki kewenangan yang jelas.
  3. Formalisasi yang tinggi.
  4. Impersonal.
  5. Keputusan personalia berdasarkan kemampuan.
  6. Jenjang karir
  7. Pemisahan yang jelas kehidupan pribadi dan organisasi.
Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal yang mempengaruhi desain struktur organisasi meliputi :

  • Visi dan Misi organisasi
  • Strategi Organisasi
  • Model kepemimpinan (leadership model)
  • Kebijakan maupun prosedur
  • Budaya organisasi
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi desain struktur organisasi antara lain :
  • Pelanggan
  • Supplier
  • Pemerintah
  • Aturan formal, hukum dan perundangan
  • Teknologi Manajemen 
  • stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).

Konsep Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan – kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi

Tiga unsur desain pekerjaan dalam organisasi
1. Pendekatan Mekanik
2. Aliran Kerja
3. Praktek – praktek Kerja

Budaya Organisasi
Budaya berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang artinya mengolah atau mengerjakan, kemudian dalam bahasa inggris disebut “Culture” yang artinya cara atau pola hidup masyarakat
Secara Terminologis budaya : adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.

Pengertian budaya organisasi
Adalah : nilai-nilai inti dalam organisasi yang dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.
Adalah : sebuah sistem  bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.

  •  Sistem bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
  •  Contoh budaya organisasi
  • Tingkat kedisiplinan
  • Pola kerja

Langkah- langkah untuk memperkuat budaya organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol

Fungsi budaya organisasi
Batas : Budaya menciptakan perbedaaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
Identitas : Budaya membawa suatu identitas bagi anggota – anggota dalam organisasi
Komitmen : Budaya memfalisitasi timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu atau pribadi
Stabilitas : Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar –standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan

Tipologi budaya organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.

Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif

Tipologi budaya organisasi
1. Organisasi Koersif; adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2. Organisasi Utilitarian; adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3. Organisasi Normatif; adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.

Perubahan Organisasi

Perspektif Tentang Perubahan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan.

Manajemen Perubahan
Pengertian : sebagai upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut

Manfaat perubahan :
1. Untuk kelangsungan hidup suatu organisasi tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
2. Agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi

Tipe Perubahan
Setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula.
Tiga macam perubahan tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi.
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi.
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.

Dua Faktor yang mempengaruhi perubahan yaitu faktor internal dan eksternal
Faktor Eksternal meliputi :

  • Kelangkaan sumber daya
  • Peraturan Baru
  • Perubahan Perilaku konsumen.
  • Perubahan di pasar tenaga kerja
  • Laju inflasi yang tidak terkendali
  • Tingkat suku bunga yang tinggi
  • Persaingan yang meningkat

Faktor Internal meliputi

  • Performance kerja yang jelek
  • Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
  • Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
  • Penerapan struktur organisasi baru
  • Penerapan sistim reward baru.
  • Penerapan teknologi baru

Ruang Lingkup Perubahan

  • Perubahan Struktur Organisasi 
  • Perubahan desain organisasi  
  • Perubahan teknologi yang digunakan 
  • Perubahan proses 
  • Perubahan teknologi produksi /peralatan 
  • Perubahan proses bisnis/ produksi
  • Perubahan SDM
  • Perubanan sikap dan prilaku

Penolakan terhadap Perubahan

  •   Ketidakpastian akibat perubahan
  •   Rasa tidak aman
  •   Ancaman terhadap kekuasaan
  •   Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini (ekonomi/ sosial)
  •   Hambatan Perilaku
  •   Ketidakjelasan informasi rencana perubahan

Langkah – langkah dalam menghadapi penolakan terhadap perubahan
1. Pendidikan & Komunikasi
2. Keikutsertaan & Keterlibatan
3. Keringanan & Tunjangan
4. Negosiasi & Kesepakatan
5. Manipulasi (proses menghilangkah, mengaburkan, menyebunyikan dan menambah informasi )
6. Kooptasi (kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik )
7. Paksaan Implisit & Eksplisit (dalam bentuk kehilangan pekerjaan, penundaan promosi, pemecatan dan mutasi atau pemindahan )

Agen Perubahan
Pengertian : merupakan pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan dalam organisasi
Tugas Agen Perubahan : Mengamati, menganalisa dan memberi masukan terhadap masalah perubahan dari semua segi serta memberikan pengembangan solusi
Agen perubahan bisa Pihak Internal (tim manajemen ) atau Eksternal (konsultan) organisasi

Konsep Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi muncul dikarenakan kondisi atau keadaan yang dinamis sehingga mengakibatkan organisasi melakukan perubahan dan pengembangan

Pengertian pengembangan organisasi
Menurut Robbins : Sekumpulan Intervensi perubahan terencana yang dibangun diatas nilai – nilai humanistik dan demokratik yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan

Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert : Usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk meningkatkan proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi

Tujuan Pengembangan Organisasi
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi  dan kemampuan mengendalikan diri

Ukuran keberhasilan dalam pengembangan organisasi
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks >> Masukan minimum dan keluaran maksimum

    2 komentar:

    Posting Komentar