Jumat, 19 Agustus 2011

Konflik, Desain, Budaya Organisasi, Pengembangan Organisasi & Perubahan Organisasi

2 komentar
Konflik

Definisi Konflik

Menurut Nardjana (1994)

Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Menurut Killman dan Thomas (1978),

Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan antar sasaran /nilai/tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain di organisasi sehingga menurunkan efesiensi dan produktivitas kerja

Pengertian Konflik

konflik adalah  : Proses yang bermula ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif dan akan mempengaruhi  sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan salah satu pihak

Perbedaan Konflik :
  • Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, dengan kenyataan yang terjadi 
  • Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi,  yang timbul karena berbagai kondisi dan situasi yang ada misalnya keterbatasan sumber daya, perbedaan status/posisi/jabatan,tujuan, nilai/budaya serta  persepsi.
Penyebab Konflik :

Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.

Misalnya adanya hambatan dalam berkomunikasi baik secara individual, organisasional dan secara umum  seperti gangguan sematik, kesalahpahaman dalam pertukaran informasi dan gangguan dalam saluran komunikasi serta ketidakkonsistenan sikap para manajer


Jenis-Jenis Konflik :

Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
  • Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). ? yaitu konflik  ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.
  • Konflik antar-individu (conflict among individuals). ? yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Manajemen Konflik

Pengertian
penggunaan teknik–teknik resolusi dan stimulasi untuk memperoleh solusi penyelesaian konflik yang diinginkan.

Menyiasati konflik :

Menghindar
Artinya Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan diri. Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodasi

Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain.

Negosiasi
Pengertian : yaitu suatu proses dimana di dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.

Istilah dalam negoisasi

  • Mediator : Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –saran alternatif.
  • Arbitrator : yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai wewenang mendiktekan kesepakatan.
  • Konsiliator : yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
  • Konsultan : yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif melalui komunikasi dan analisis. 
  •  
    DESAIN, BUDAYA ORGANISASI & PENGEMBANGAN ORGANISASI 
Pengertian Organsasi ?
Sekelompok individu yang bekerja sama dan terikat secara formal didirikan untuk jangka waktu lama untuk mencapai suatu tujuan

Pengertian Struktur Organisasi ?
Kerangka kerja formal organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan dibagi dan dikelompokan serta dikordinasikan sehingga para karyawan bisa bekerja secara efektif dan efesien



Bentuk Struktur Organisasi
Organisasi lini (garis )
Organisasi fungsional
Organisasi matrik
Organisasi Divisional

Konsep Desain Organisasi
Salah satu cara membentuk struktur organisasi yang tepat adalah dengan membuat disain organisasi (organization design). Disain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktifitas pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu organisasi.

Dalam perspektif Max Weber, terdapat 7 prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam membangun organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Ketujuh prinsip tersebut adalah :

  1. Pembagian Kerja.
  2. Hirarki kewenangan yang jelas.
  3. Formalisasi yang tinggi.
  4. Impersonal.
  5. Keputusan personalia berdasarkan kemampuan.
  6. Jenjang karir
  7. Pemisahan yang jelas kehidupan pribadi dan organisasi.
Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal yang mempengaruhi desain struktur organisasi meliputi :

  • Visi dan Misi organisasi
  • Strategi Organisasi
  • Model kepemimpinan (leadership model)
  • Kebijakan maupun prosedur
  • Budaya organisasi
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi desain struktur organisasi antara lain :
  • Pelanggan
  • Supplier
  • Pemerintah
  • Aturan formal, hukum dan perundangan
  • Teknologi Manajemen 
  • stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).

Konsep Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan – kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi

Tiga unsur desain pekerjaan dalam organisasi
1. Pendekatan Mekanik
2. Aliran Kerja
3. Praktek – praktek Kerja

Budaya Organisasi
Budaya berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang artinya mengolah atau mengerjakan, kemudian dalam bahasa inggris disebut “Culture” yang artinya cara atau pola hidup masyarakat
Secara Terminologis budaya : adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.

Pengertian budaya organisasi
Adalah : nilai-nilai inti dalam organisasi yang dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.
Adalah : sebuah sistem  bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.

  •  Sistem bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
  •  Contoh budaya organisasi
  • Tingkat kedisiplinan
  • Pola kerja

Langkah- langkah untuk memperkuat budaya organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol

Fungsi budaya organisasi
Batas : Budaya menciptakan perbedaaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
Identitas : Budaya membawa suatu identitas bagi anggota – anggota dalam organisasi
Komitmen : Budaya memfalisitasi timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu atau pribadi
Stabilitas : Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar –standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan

Tipologi budaya organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.

Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif

Tipologi budaya organisasi
1. Organisasi Koersif; adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2. Organisasi Utilitarian; adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3. Organisasi Normatif; adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.

Perubahan Organisasi

Perspektif Tentang Perubahan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan.

Manajemen Perubahan
Pengertian : sebagai upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut

Manfaat perubahan :
1. Untuk kelangsungan hidup suatu organisasi tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
2. Agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi

Tipe Perubahan
Setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula.
Tiga macam perubahan tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi.
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi.
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.

Dua Faktor yang mempengaruhi perubahan yaitu faktor internal dan eksternal
Faktor Eksternal meliputi :

  • Kelangkaan sumber daya
  • Peraturan Baru
  • Perubahan Perilaku konsumen.
  • Perubahan di pasar tenaga kerja
  • Laju inflasi yang tidak terkendali
  • Tingkat suku bunga yang tinggi
  • Persaingan yang meningkat

Faktor Internal meliputi

  • Performance kerja yang jelek
  • Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
  • Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
  • Penerapan struktur organisasi baru
  • Penerapan sistim reward baru.
  • Penerapan teknologi baru

Ruang Lingkup Perubahan

  • Perubahan Struktur Organisasi 
  • Perubahan desain organisasi  
  • Perubahan teknologi yang digunakan 
  • Perubahan proses 
  • Perubahan teknologi produksi /peralatan 
  • Perubahan proses bisnis/ produksi
  • Perubahan SDM
  • Perubanan sikap dan prilaku

Penolakan terhadap Perubahan

  •   Ketidakpastian akibat perubahan
  •   Rasa tidak aman
  •   Ancaman terhadap kekuasaan
  •   Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini (ekonomi/ sosial)
  •   Hambatan Perilaku
  •   Ketidakjelasan informasi rencana perubahan

Langkah – langkah dalam menghadapi penolakan terhadap perubahan
1. Pendidikan & Komunikasi
2. Keikutsertaan & Keterlibatan
3. Keringanan & Tunjangan
4. Negosiasi & Kesepakatan
5. Manipulasi (proses menghilangkah, mengaburkan, menyebunyikan dan menambah informasi )
6. Kooptasi (kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik )
7. Paksaan Implisit & Eksplisit (dalam bentuk kehilangan pekerjaan, penundaan promosi, pemecatan dan mutasi atau pemindahan )

Agen Perubahan
Pengertian : merupakan pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan dalam organisasi
Tugas Agen Perubahan : Mengamati, menganalisa dan memberi masukan terhadap masalah perubahan dari semua segi serta memberikan pengembangan solusi
Agen perubahan bisa Pihak Internal (tim manajemen ) atau Eksternal (konsultan) organisasi

Konsep Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi muncul dikarenakan kondisi atau keadaan yang dinamis sehingga mengakibatkan organisasi melakukan perubahan dan pengembangan

Pengertian pengembangan organisasi
Menurut Robbins : Sekumpulan Intervensi perubahan terencana yang dibangun diatas nilai – nilai humanistik dan demokratik yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan

Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert : Usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk meningkatkan proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi

Tujuan Pengembangan Organisasi
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi  dan kemampuan mengendalikan diri

Ukuran keberhasilan dalam pengembangan organisasi
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks >> Masukan minimum dan keluaran maksimum

    Motivasi, Pengambilan Keputusan & Kepemimpinan

    0 komentar
    Menurut G.R. Terry

    Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan.

    Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu prilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.

    Motivasi merupakan karakteristik psikologi manusia yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang, yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan,menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tertentu.

    Motivasi adalah Keadaan dalam diri individu (dorongan/drive ) yang menyebabkan mereka berbuat sesuatu / berprilaku dalam memenuhi kebutuhan (mencapai tujuan)

    Simpulan Motivasi adalah serangkaian karakter dalam diri manusia yang menyebabkan
    orang berprilaku dalam cara tertentu

    Penggolongan Motivasi :

    Motivasi Ekstrinsik atau Eksternal
    Motivasi atau keinginan yang datang dari luar diri individu atau luar diri pekerja yang lebih muda dikelola oleh manajemen perusahaan. Hasilnya bisa positif dan negatif Bentuknya dapat berupa Imbalan (reward) dan Hukuman (pusnisment)

    Misalnya :

    Bagi pekerja yang bersedia mencurahkan segala daya dan upayannya untuk mengembangkan perusahaan bisa diasumsikan karna mengharapkan adanya imbalan yang dijanjikan seperti promosi, kenaikan gaji atau bonus atau bisa juga sebaliknya Bagi pekerja yang bekerja dengan giat karna menghindari hukuman seperti pemotongan gaji dsb

    Tujuan Motivasi :

    1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
    2. Meningkatkan produktivitas kerja
    3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
    4. Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan
    5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
    6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
    7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
    8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
    9. Meningkatkan efesiensi penggunaan peralatan dan bahan baku


    Teori Motivasi

    Teori Frederick W Taylor

    Frederick W Taylor, dipandang sebagai perintis dalam studi sikap dan motivasi manusia dalam bekerja
    Dalam bukunya The Principles Of Scientific Management, 1911 berpendapat bahwa “ faktor utama yang mendorong para pegawai untuk bekerja giat adalah kompensasi keuangan yang diberikan “. Artinya semakin banyak upah atau gaji yang diberikan maka semakin giat seseorang itu dalam bekerja
    Berdasarkan teori tersebut taylor mengembangkan sistem kerja dan sistem pembayaran upah kepada prinsip “ makin produktif kerja seseorang maka makin besar upah yang dibayarkan kepadanya “

    Simpulan : Taylor berpendapat bahwa semakin besar upah/gaji yang diterima maka semakin besar juga motivasi sesorang untuk bekerja


    Pengambilan keputusan

    Pengertian keputusan

    Keputusan ( Decision ) adalah Pilihan – pilihan yang dibuat dari satu atau dua/lebih alternatif

    Pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif terbaik dari serangkaian alternatif keputusan untuk mencapai hasil yang diinginkan .
    Atau
    Serangkaian tahapan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah, memilih suatu alternatif dan mengevaluasi keputusan dari informasi atau data yang diperoleh dari sumber


    Definisi pengambilan keputusan

    Pengambilan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah (problems) karena ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan.
    Tetapi dalam menetapkan sebuah masalah dan sebuah keputusan tergantung cara menginterprestasikan misalnya ? terjadinya penurunan penjualan sebesar 2%, PT. A Menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut masih bisa diterima sehingga tidak perlu mengambil satu tindakan tertentu, sedangkan PT.B menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut merupakan satu permasalahan yang serius sehingga perlu ada tindakan perbaikan untuk mengatasi hal tersebut

    Definisi Masalah

    Masalah dan Kesempatan

    Masalah adalah : suatu perbedaan antara keadaan pekerjaan yang ada dan keadaan pekerjaan yang dikehendaki
    Kesempatan merupakan : suatu kondisi dimana kondisi tersebut memberi kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya agar diperoleh hasil melebihi dari hasil diharapkan.

    Jenis Masalah

    • Masalah yang terstruktur dengan baik yaitu masalah – masalah yang bersifat lugas, tidak asing dan mudah dirumuskan
    • Masalah yang tidak terstruktur dengan baik yaitu masalah –masalah baru yang informasinya bersifat ambigu atau tidak lengkap


    Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan

    1.Gaya pengambilan keputusan

    2.Gaya Direktif (Pengarahan)
    adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional

    3.Gaya Analitis
    adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional

    4.Gaya Konseptual
    adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga

    5. Gaya Perilaku
    adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi


    Keadilan


    keadilan Artinya mengharuskan individu untuk menentukan dan menjalankan peraturan – peraturan dengan baik dan adil. Misalnya dalam hal pemberian bayaran yang sama untuk setiap individu tanpa melihat perbedaan2 kinerja, pengunaan sistem senioritas dalam membuat keputusan

    Kepemimpinan

    Definisi kepemimpinan

    • Manajer mempunyai kemampuan pengelolaan yang baik.
    • Pemimpin sering diasosiasikan dengan orang yang mempunyai karisma/kekuasaan tinggi, sehingga dapat menggerakkan orang lain dengan karisma/kekuasaannya

    Pengertian kepemimpinan

    Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok/ organisasi.
    atau
    Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Kesimpulan

    Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen.


    Jenis Jenis kepemimpinan :

    Pada dasarnya pemimpin dapat digolongkan berdasarkan berbagai jenis kegiatannya :

    1. Kepemimpinan di bidang rohaniah
    2. Kepemimpinan di bidang politik
    3. Kepemimpinan di bidang militer
    4. Kepemimpinan di bidang managerial


    Tipe kepemimpinan

    Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka menjalankan kepemimpinan, dikenal adanya beberapa tipe kepemimpinan:
    • Kepemimpinan Pribadi Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan bawahan.
    • Kelebihan hasil kerja dan hal yang bersifat Kecil langsung diketahui oleh pimpinan tingkat dan biasanya pemimpin ini menginginkan untuk mengetahui segala hal sampai detail.
    • Kekurangan Dalam hal ini mudah timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.


    Syarat yg harus dimiliki oleh seorang pemimpin :

    • Kekuatan atau energi Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
    • Penguasaan emosional Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
    • Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan Seorang pemimpin harus dapat membangun hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
    • Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja. 
    • Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
    • Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.

    KONSEP DASAR, IKLIM DAN MODEL PRILAKU DALAM BERORGANISASI

    0 komentar
    pengertian organisasi dan ciri cirinya.

    Pengertian organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang didirikan dalam jangka waktu yang lama.

    ciri ciri organisasi :

    1.Adanya Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.
    Dalam organisasi dibagi menjadi beberapa divisi dan departemen yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing untuk mempermudah pencapaian tujuan

    2. Adanya Pusat Kekuasaan
    Pimpinan atau atasan sebagai pusat kekuasaan dalam organisasi akan menentukan pengawasan dan kepemimpinan

    3. Adanya Substitusi Sumber Daya Manusia
    Terjadinya substitusi SDM seperti mutasi, promosi, pensiun, meninggal dunia dan PHK

    4. Adanya Ketergantungan Antaranggota
    Organisasi sebagai sebuah subsistem saling berhubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.

    Bentuk bentuk organisasi dan pengertian perilaku

    1.Organisasi liniear ( garis )
    Suatu bentuk organisasi yang setiap pekerjaannya hanya mengenal satu pimpinan yang langsung membawahinya.

    Kebaikannya :

    • Adanya kesatuan dalam pimpinan
    • Pimpinan lebih cepat dalam mengambil keputusan
    • Pimpinan lebih cepat memberikan perintah, karena langsung diberikan pada bawahan .
    • Penghematan biaya karena berbagai kegiatan di bawahi oleh satu orang.

    Keburukannya :

    • Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya organisasi.
    • Tidak adanya spesialisasi, menyebabkan tugas dikerjakan kurang efisien.
    • Kurangnya kerja sama diantara masing-masing bagian

    2.Organisasi Fungsional

    Organisasi yang pembagian tugasnya didasarkan menurut fungsi yang ada dalam organisasi, bawahan mendapat perintah dari beberapa kepala bagian yang masing-masing ahli dibidangnya, karena pimpinan percaya penuh kepada para ahli dibidangnya tersebut.

    Kebaikannya :

    • Spesialisasi para karyawannya dipergunakan semaksimal mungkin
    • Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi
    • Moral serta disiplin orang-orang yang menjalankan sama umumnya tinggi
    • Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan

    Keburukannya :

    • Orang terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
    • Orang-orang yang bergerak dalam  satu   bidang  fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya saja.


    3.Organisasi Matrik
    Organisasi manajemen proyek, yaitu struktur dimana para spesialis dari bagian-bagian yang ada  disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.

    Kebaikannya :

    • Memungkinkan organisasi menangani proyek khusus
    • Memungkinkan digunakannya pengetahuan khusus dimanapun ditemukan dalam organisasi
    • Melintasi banyak garis organisasi untuk mempercepat pengembangan proyek.   

    Keburukannya :

    • Memerlukan manajer yang sangat khusus
    • Mengabaikan kesatuan perintah
    • Dapat menumbulkan masalah bagi karyawan  kalau mereka kembali keperjaan semula.


    4.Organisasi Divisional
     Suatu bentuk organisasi yang pembagian tugasnya dibagi menjadi beberapa unit yang agak otonom, yang tiap-tiap unitnya mempunyai sumber daya untuk beroperasi secara mandiri.

    Kebaikannya :

    • Titik berat pada produk divisi itu jelas
    • Pengendalian dan penilaian dilakukan secara langsung
    • Dasar pengembangan bagi manajer, umpan balik, keparipurnaan dan otonom sesui dengan bentuk organisasi.


    Keburukannya :

    • Koordinasi proyek yang harus melintasi garis divisi sering sukar
    • Penghematan mungkin menjadi masalah karena banyak fungsi berduplikasi pada tiap divisi.
    • Manajer mungkin menghadapi kesukaran dalam mengekspose keluar divisi mereka.


    Perilaku

    Adalah  Perbuatan, tindakan atau perkataan  seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya prilaku dapat dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,etika, kekuasaan dan genetika

    Prilaku memiliki beberapa dimensi :

    • Fisik dapat diamati, digambar dan dicatat baik frekuensi, durasi atau intensitasnya
    • Ruang suatu prilaku yang memiliki dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial,dimana prilaku itu terjadi
    • Waktu suatu prilaku yang memiliki keterkaitan dengan masa lampau maupun masa yang akan datang


    Ruang Lingkup berorganisasi

    Menurut  S.P. Robin dalam teori model 3 level tentang mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis.

    • Tingkatan Individu  : karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
    • Tingkatan Kelompok  : dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
    • Tingkatan Organisasi: faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.


    Pengelompokan perilaku

    • Prilaku wajar
    • Prilaku dapat diterima
    • Prilaku aneh
    • Prilaku menyimpang

    Perilaku Organisasi

    Adalah suatu studi yang menyangkut aspek – aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Aspek tingkah laku manusia yang dimaksud adalah pembahasan tentang pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; dan sebaliknya pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada. Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.